Wireless Point To Point Mikrotik (PTP)


WIRELESS POINT TO POINT MENGGUNAKAN MIKROTIK
PENGERTIAN
Point to Point yang sering juga di kenal PTP/PPP. PTP adalah salah satu komputer/perangkat yang disambungkan ke satu perangkat/komputer saja baik secara wireless (tanpa kabel) maupun menggunakan kabel LAN saja.

TUJUAN
  • Mengetahui apa itu Wireless Point to Point.
  • Mengetahui bagaimana cara membuat Wireless Point to Point.
KONSEP DASAR
  1. Topologi jaringan wireless
  2. Frekuensi dan channel
  3. Standarisasi jaringan wireless
  4. Gangguan-gangguan atau pelemahan sinyal
  5. Peralatan Jaringan Wireless
  6. Pemilihan mode access point
  7. Sistem keamanan jaringan wireless
  8. Antena Jaringan

KONSEP KONEKSI WIRELESS
  1. Koneksi terjadi antara Akses Point (AP) dengan satu atau lebih station.
  2. Koneksi tejadi apabila ada kesamaan SSID dan kesamaan Band.
  3. Station secara otomatis akan mengikuti channel frekuensi pada AP.
  4. Station hanya dapat melakukan scan AP dengan list channel frekuensi yang diset pada station.

MODE INTERFACE WIRELESS
  1. AP Mode
AP bridge wireless difungsikan sebagai Akses Poin. Bridge hampir sama dengan AP-bridge, namun hanya bisa dikoneksi oleh 1 station/client, mode ini biasanya digunakan untuk point-to-point.
AP bridge wireless difungsikan sebagai Akses Poin. Bridge hampir sama dengan AP-bridge, namun hanya bisa dikoneksi oleh 1 station/client, mode ini biasanya digunakan untuk point-to-point





  1. Station Mode
Station scan dan content AP dengan frekuensi & SSID yang sama, mode ini tidak dapat di bridge.
Station bridge sama seperti station, mode ini adalah MikroTik proprietary. Mode untuk L2 bridging, selain WDS.
Station WDS sama seperti station, namum membentuk koneksi WDS dengan AP yang menjalankan WDS.
Station pseudobridge sama seperti station, dengan tambahan MAC address translation untuk bridge.
Station pseudobridge clone sama seperti station-pseudobridge, menggunakan station-bridge-clone-mac address untuk konek ke AP.

  1. Special Mode
Alignment only mode transmit secara terus-menerus digunakan untuk positioning antena jarak jauh.
Nstreme dual slave digunakan untuk sistem nstreme dual.
WDS slave Sama seperti ap-bridge, namun melakukan scan ke AP dengan SSID yang sama dan melakukan koneksi dengan WDS. Apabila link terputus, akan melanjutkan scanning.

  1. Hal pertama yang kita lakukan adalah membuka WinBox untuk melakukan konfigurasi di RouterBoard MikroTik.
  2.  Jika sudah masuk, selanjutnya klik Wireless => Interface => double klik wlan1.
  3.  Dalam pembuatan wireless terdapat syarat yang harus dipenuhi, yaitu; MikroTik minimum Licence Level 3. Jika memiliki License ini, maka kita dapat membuat wireless dengan perangkat MikroTik. Mode AP Bridge, sebagai pemancar. RB1.
  4.  Setelah double klik wlan1, kemudian klik Wireless untuk mengatur Mode, Band, Frequency, dan SSID. Jika sudah, klik Enable (Pada gambar sudah di klik Enable, kemudian klik Apply lalu OK.
  5.  Selanjutnya tambahkan IP untuk wlan1 dan juga client. Klik IP => Address => klik +, untuk menambahkan IP.  Mode Station, sebagai penerima. RB2
  6.  Sekarang konfigurasi RB2 sebagai Station. Caranya sama, masuk ke WinBox lalu klik Wireless => Interface => double klik wlan1 => Klik Wireless. Atur Mode, Band, Frequency, dan SSID. Klik Apply. Untuk Station, jika Frequency telah sama dengan Access Point (Bridge), maka SSID akan mengikuti AP.
  7. Selanjutnya berikan IP pada wlan1 dan client. IP wlan1 RB2, buat menjadi satu network dengan wlan1 pada RB1 dan untuk IP client, dapat dibuat berbeda. Klik IP => Address => Klik +
  8.  Kemudian kembali ke Wireless lalu klik Scan… dan akan muncul seluruh WiFi yang aktif.
  9.  Selanjutnya lihat pada Wireles Tables. Klik Registration.
  10.  Klik WiFi yang terdaftar => Klik Signal. Klik Tools Ping untuk membuktikan bahwa Wireless dapat digunakan.
  11. RB2 dengan Interface wlan1 dengan IP 200.200.8.1/29 dapat melakukan Ping ke RB1 dengan IP 100.100.104.1/3.
  12.  Sekarang konfigurasi RB3 sebagai Station ke 2. Caranya sama, masuk ke WinBox lalu klik Wireless => Interface => double klik wlan1 => Klik Wireless. Atur Mode, Band, Frequency, dan SSID. Klik Apply. Untuk Station, jika Frequency telah sama dengan Access Point (Bridge), maka SSID akan mengikuti AP.
  13.  Selanjutnya berikan IP pada wlan1 dan client. IP wlan1 RB3, buat menjadi satu network dengan wlan1 pada RB1 dan untuk IP client, dapat dibuat berbeda. Klik IP => Address => Klik +.
  14.  Kemudian kembali ke Wireless lalu klik Scan… dan akan muncul seluruh WiFi yang aktif.
  15.  Klik WiFi yang ingin disambungkan, lalu klik connect. (Saya memancarkan WiFi: Central Pemancar).
  16.  Selanjutnya lihat pada Wireles Tables. Klik Registration => klik WiFi yang terdaftar => Klik Signal. Klik Tools Ping untuk membuktikan bahwa Wireless dapat digunakan.

Keterangan:
- Tx/Rx Signal Strength dan Tx/Rx Signal Strength Ch adalah Signal yang dikirim dan diterima oleh antena.
- Tx/Rx CCQ, Client Connection Quality yaitu nilai yang menyatakan seberapa efektifkah kapasitas bandwidth yang dapat digunakan.

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Patah Semangat, Bangkit Dari Sekarang

Lab 26 DHCP Server Router